KABUPATEN BEKASI (CB) – Umat Kristiani Kabupaten Bekasi menggelar perayaan Natal Oikumene yang digelar di Hotel Nuanza, Cikarang Selatan, Sabtu (14/1).

Kegiatan tersebut mengusung thema ‘Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain: (matius 2:12)’. Dan ibadah perayaan natal diisi oleh Pdt. Dr. Hendriette Lebang yang berjalan dengan lancar dan sangat khidmat.

Natal bersama ini pun berlangsung dengan meriah, diikuti ratusan umat kristiani berbagai organisasi keagaamaan, PGIS, PGIP, KWI, GAMKI, MUKI, POKE, API, FKUB, Pemuda Katolik dan turut hadir juga Forkopimda Kabupaten Bekasi.

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengapresiasi kegiatan ini, ia pun mengatakan hal ini merupakan bagian dari wujud rasa syukur. Ia menjelaskan sebagai kepala daerah harus memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat.

“Namanya bapak ke anak kali yah sebagai Bupati menghadapi masyarakat sah-sah saja. Karena ini berkehidupan berbangsa dan bernegara kadang kita perlu berikan semangat dari warga yah, saya ingin menjadi semangat Natal ini yang paling dasar seperti kado, bingkisan untuk saling berbagi,” ucapnya. 

Dani Ramdan juga menyampaikan dalam konteks di tahun politik ini, masyarakat bisa menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam keberagaman di Kabupaten Bekasi untuk menghindari terkait politik identitas.

“Tadi sudah digambarkan bahwa baik melalui FKUB ataupun dengan forkopimda, saya pribadi juga menyempatkan selalu untuk mengunjungi kegiatan agama apapun yah tidak hanya mayoritas muslim namun dalam rangka keharmonisan interaksi positif diantara umat beragama. Setiap ada percikan sekecil apapun itu, segera kita selesaikan, agar tidak meluas dan saya yakin semua agama mengajarkan kedamaian,” tuturnya.

Hal senada yang disampaikan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Kabupaten Bekasi, Moh Athoillah Murshid. Ia menjelaskan dalam sambutanya bahwa perbedaan itu jangan dijadikan perpecahan namun menjadi sesuatu yang indah jika perbedaan ini saling harmonis.

“Perbedaan itu jangan dijadikan perpecahan kita berbeda-beda, ada yang islam, kristen, katolik, hindu, budha, konghucu. Sekali lagi kami sampaikan kalau perbedaan itu sebenarnya indah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Henri Lincoln menjelaskan kalau persiapan perayaan Natal Oikumene di Kabupaten Bekasi cukup singkat. Dalam perayaan kali ini menjadi hal yang membahagiakan karena sudah tujuh tahun sudah tak ada perayaan natal bersama seperti ini.

“Hari ini tanggal 14 Januari 2023 kita merayakan natal umat kristiani se-Kabupaten Bekasi sudah tujuh tahun tidak dilaksanakan. Nah, semua gereja, ormas agama kristiani, ada disini. Untuk persiapannya hanya satu setengah bulan dan memang ini inisiasinya dari pak Kapolres Gidion waktu itu,” tandasnya.(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *