Kali Hitam “Kepala Dinas Yang Membangkang Atasan”
-
Ilustrasi Kali Hitam
KABUPATEN BEKASI (CB) – Kali hitam yang digunakan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari di Bantaran Kali Cikarang adalah tanda-tanda kehancuran kepemimpinan kepemerintahan. Hal ini seperti dikatakan Dalang Haji Rahmat, Wakil Ketua PEPADI Kabupaten Bekasi, Senin (06/09/2021).
Tanda-tanda ini nampak pada ketidaksingkronan para pemimpin itu. “Wayang yang sudah dimasukkan kedalam kotak, tidaklah mungkin keluar lagi dengan sendirinya. Berbeda dengan para pemimpin di Pemkab Bekasi. Perkara kali hitam, bupati ingin kesini kepala dinas ingin kesana. Bupati turun kelapangan, kepala dinas berdiam diri,” sindirnya.
Dalang Senior ini, menceritakan bagaimana peran wayang dan dalang yang bekerjasama dengan baik diatas panggung. Prinsipnya sama dengan kepemimpinan pada pemerintahan. Bupati adalah Dalang, sedangkan Wayang itu bawahannya. Selesai pentas, wayang dimasukkan kedalam kotak tanpa berontak.
“Akan ada pemberontakan dari wayang karena sombong diri, tidak mau patuh, merasa berperan bagus dalam pentas. Tapi Dalang bisa menyikapinya, karena selama ini tidak ada yang namanya wayang menggaruk dalang,” ujarnya.
“Wayang hanya bisa memerankan satu peranan. Seperti itulah seharusnya pejabat pokus saja pada satu job. Kalau sudah jadi Asisten Daerah, tidak usah jadi Plt Kepala Dinas dan Plt Komisaris juga Dewan Pengawas. Ini baru satu pentas, kita akan berjumpa pada pentas lainnya,” tambahnya (Red)